Sabtu, 11 Oktober 2014

Trainer Need For Speed Most Wanted

10.44 Posted by Unknown
Hai Gamers.....

bagi yang suka bermain NFS tentunya tidak asing dengan trainer
dengan Trainer... yang tidak boleh di lakukan di Game, bisa di lakukan. dsb

Applikasi Pemotong Mp3

10.25 Posted by Unknown
Langsung saja tanpa basa basi

saya mau membagikan software pemotong Mp3, bisa untuk di jadikan ringtone dll.

Download applikasi nya di sini

semoga bermanfaat



Cheat Ninja Saga facebook Oktober 2014

09.53 Posted by Unknown
1. Damage

- Buka Ninja Saga
- Buka Cheat Engine
- Open Process => Flash Player Plugin yang bawah
- Google Chrome = pilih salah satu
- Ganti type jadi Aray of Byte
- Scan kode ini A2 25 E8 07 A3 A2 46
- Muncul 2 adress di kolom kiri atas. block semua, klik tanda panah merah
- Ganti kode tersebut dengan A2 25 E8 07 A9 A2 46 atau A2 25 E8 07 A7 A2 46
- Done

Inject Three AON 10 Oktober 2014

09.37 Posted by Unknown
Hai Sobat Gretong 
Hem... seiring berkembangnya waktu, semakin banyak para penggila dunia maya beralih ke dunia gratisan, alasanya sudah tau sendiri tentu nya.

DOKUMENTASI SOFTWARE-Tugas Pengantar Ilmu Komputer

07.25 Posted by Unknown
DOKUMENTASI

SOFTWARE

Rangkuman dan Terjemahan dari sumber :
Software Documentation
Ian Sommerville
Lancaster University, UK

Dokumentasi Software



Semua proyek pengembangan software profesional, menghasilkan sejumlah dokumentasi

yang tidak kecil. Oleh karena itu, manajer dan software engineer harus memperhatikan

permasalahan dokumentasi dan biaya-biaya yang timbul karenanya, disamping pengembangan

software itu sendiri.

Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proyek software dan sistem yang dikembangkan

memiliki beberapa persyaratan :


1. Harus bisa menjadi media komunikasi antara anggota-anggota tim pengembang

2. Harus bisa menjadi gudang informasi tentang sistem yang dapat dipergunakan untuk

kepentingan maintenance.

3. Harus bisa menyediakan informasi bagi manajemen yang dapat membantu dalam

membuat perencanaan, pembiayaan dan penjadwalan dalam proses pengembangan

software

4. Harus bisa memberitahu user bagaimana cara menggunakan dan mengoperasikan

sistem tersebut.

Software engineer yang biasanya bertanggungjawab atas pembuatan hampir semua jenis

dokumentasi yang ada pada pengembangan software walaupun kadang dibantu oleh penulis teknis

profesional untuk memoles dokumen sebelum dirilis.


Di sini akan dijelaskan beberapa tipe dokumen yang mungkin ada dalam proyek pembuatan

/ pengembangan software, lalu pentingnya kualitas dari dokumen yang dihasilkan dan struktur,

standar serta gaya penulisan yang tepat untuk suatu dokumen.



II. Dokumentasi Proses dan Dokumentasi Produk

Pada proyek software yang besar, beberapa dokumen biasanya telah dihasilkan bahkan

sebelum proses pengembangan/pembuatan dimulai. Seperti adanya proposal untuk pembuatan

sistem/software tertentu sebagai jawaban dari permintaan klien ataupun strategi bisnis. Berikutnya

adalah dokumen requirement yang komprehensif yang mendefinisikan fitur-fitur yang dibutuhkan

atau perilaku sistem yang diharapkan dari suatu sistem.


Selama proses pengembangan sendiri, ada banyak jenis dokumen yang dapat dihasilkan,

rencana proyek, spesifikasi desain, rencana pengetesan, dan lain-lain. Beberapa dokumen yang

diproduksi dalam proyek dapat dikategorikan dalam 2 kelas yang berbeda :

1. Dokumentasi proses _ dokumen-dokumen ini merekam proses pengembangan dan

maintenance. Rencana-rencana, jadwal-jadwal, dokumen kualitas proses, standar

organisasi dan standar proses merupakan dokumentasi proses.


2. Dokumentasi produk _ dokumentasi ini menggambarkan produk yang sedang

dikembangkan. Dokumentasi sistem menjelaskan produk dari sudut pandang teknis

dalam mengembangkan dan memelihara sistem. Dokumentasi user menyediakan

penjelasan produk yang berorientasi pada user.


Dokumentasi proses dibuat agar pengembangan suatu sistem/software dapat dimanajemen

dengan baik. Dokumentasi produk digunakan setelah sistem/software selesai atau operasional tetapi

juga dapat berguna bagi manajemen proses pengembangan sistem, dalam kasus perbaikan atau

revisi suatu sistem/software.

II.1. Dokumentasi Proses

Agar manajemen dapat efektif, dibutuhkan suatu kejelasan pada proses-proses yang akan

dikelola. Karena software merupakan suatu hal yang non fisik dan proses pembuatan software juga

merupakan tugas-tugas pemikiran yang tidak terlihat fisik, salah satu cara agar membuat jadi jelas

adalah dengan menggunakan dokumentasi.


Ada beberapa kategori dokumentasi proses :

1. Perencanaan, perkiraan dan penjadwalan. Merupakan dokumen yang dibuat oleh

manajer yang digunakan untuk memprediksi dan mengontrol proses software.


2. Laporan / Reports . Merupakan dokumen yang mencatat bagaimana sumber dayasumber

daya digunakan selama proses pengembangan.


3. Standar. Dokumen – dokumen ini menentukan bagaimana seharusnya suatu proses

diimplementasikan. Ada berbagai macam standar mulai dalam lingkup organisasi,
nasional bahkan internasional.


4. Lembar kerja/ working paper. Sering kali merupakan dokumen komunikasi teknis utama

dalam suatu proyek. Mereka merekam ide-ide dan pikiran-pikiran para engineer yang

bekerja dalam proyek, yang merupakan dokumentasi produk versi sementara yang

menjelaskan strategi pengimplementasian dan penentuan masalah yang telah

diidentifikasi. Seringkali dokumen ini mencatat alasan-alasan pemilihan suatu

keputusan dalam desain.


5. Memo dan surat/pesan elektronik. Dokumen yang merekam rincian komunikasi seharihari

antara manajer dan development engineer.


Karakteristik utama dari dokumentasi proses adalah hampir semuanya akan menjadi

kadaluarsa. Banyak informasi yang akan menjadi tidak berguna apabila telah terlewati dan

normalnya tidak ada kepentingan untuk tetap menyimpannya setelah sistem/software telah jadi,

seperti jadwal / perencanaan pembuatan. Bagaimanapun juga tetap ada beberapa dokumentasi

proses yang berguna apabila ada perubahan software yang diinginkan, seperti hasil testing dan

lembar kerja yang mencatat alasan-alasan kenapa suatu desain dipilih dalam pembuatan suatu sistem.

II.2. Dokumentasi Produk

Dokumentasi produk berkenaan dengan gambaran suatu produk software/ sistem yang

telah jadi. Tidak seperti dokumentasi proses, dokumentasi produk biasanya berguna untuk waktu

yang lebih lama, selama produk tersebut masih digunakan. Dokumentasi produk melingkupi user

documentation yang memberitahu pengguna bagaimana cara mengoperasikan produk software, dan

system documentation yang utamanya diperuntukkan bagi teknisi maintenance.


II.2.1. User Documentation

Pengguna dari suatu software / sistem tidaklah dapat disamaratakan. Merupakan suatu hal

yang penting untuk membedakan antara end-user dengan system administrator.


1. End-user menggunakan software sebagai alat bantu untuk mengerjakan suatu tugas,

menulis sebuah buku, mengelola keuangan, bahkan menerbangkan pesawat. Mereka

ingin tahu seberapa software dapat memudahkan pekerjaan mereka tetapi tidak ingin

tahu detail teknis tentang software tersebut.


2. System administrator bertanggung jawab mengelola dan memelihara software yang

digunakan oleh end-user. Dapat berupa operator, network manager, hingga master

teknis yang memecahkan segala permasalahan end-user berkaitan dengan software,

atau juga penghubung antara user dengan software developer.




 











Gambar 1. Tipe-tipe User Documentation

Untuk memenuhi kebutuhan berbagai macam user beserta keahliannya yang masing-masing

berbeda, paling tidak ada 5 macam dokumen yang harus diikutsertakan dalam penyerahan suatu

produk software/sistem :


1. Functional description of software/system

- Secara singkat menggambarkan kebutuhan sistem untuk menjalankan program

- Servis-servis yang dimiliki (fitur2) aplikasi

- Gambaran umum dr aplikasi (abstraksi)

_ User dapat menentukan apakah aplikasi benar-benar dibutuhkan hanya dengan

membaca functional description dan introductory manual.


2. The system installation document

- Diperuntukan bagi system administrator.

- Menyediakan informasi mendetail bagaimana cara menginstall system di lingkungan

system yang spesifik.

- Mencantumkan gambaran file-file apa yang membentuk suatu sistem/aplikasi

- Persyaratan minimum dari hardware yang dibutuhkan.

- File-file(aplikasi) yang harus ada sebelum sistem diinstall

- Cara memulai system/aplikasi

- Cara mengkonfigurasi aplikasi agar berjalan dengan system yang telah ada

_ Adanya installer otomatis untuk aplikasi-aplikasi sekarang membuat para pembuat

S/W memandang tidak perlu adanya dokumen ini, padahal pada kenyataannya

dokumen instalasi ini masih dibutuhkan agar para System manager dapat

menemukan dan memecahkan sumber masalah jika ada problem pada waktu

instalasi.


3. The introductory manual

- Menyediakan pengenalan tentang system/aplikasi yang menggambarkan

fungsi/penggunaan umum dari system/aplikasi tersebut.

- Menjelaskan cara memulai menggunakan program

- Menjelaskan bagaimana para user dapat menggunakan fungsi-fungsi umum yang

dimiliki aplikasi disertai ilustrasi dan contoh bebas.

- Mencantumkan kesalahan-kesalahan yang umum/sering dilakukan oleh user dan

cara menyelesaikannya.


4. The system reference manual

- Menjelaskan semua kegunaan dan fungsi yang dimiliki system/aplikasi

- Mencantumkan semua pesan kesalahan yang dimiliki sistem dan cara mengatasinya

secara lengkap dan detail

- Penggunaan bahasa resmi dan teknik bisa digunakan

_ Mencantumkan secara lengkap fitur dan cara operasional dari system/aplikasi


5. System administrator guide :

- Installation + system reference manual.


II.2.2. System Documentation

System Documentation mencakup semua gambaran sistem itu sendiri mulai dari spesifikasi

kebutuhan hingga hasil pengetesan yang dapat diterima (final acceptance test plan). Dokumen –

dokumen yang menggambarkan bagaimana desain, implementasi dan pengetesan suatu sistem

merupakan dokumen penting untuk bisa memahami dan memaintain software tersebut.

Untuk suatu sistem besar yang dikembangkan dalam rangka memenuhi spesifikasi

kebutuhan dari pelanggan, sistem documentation harus mencakup :


1. Dokumen yang mencatat kebutuhan pelanggan dan alasan-alasannya.

2. Dokumen yang menggambarkan arsitektur dari sistem

3. Untuk setiap program yang ada pada sistem, gambaran arsitektur dari program tersebut.

4. Untuk setiap komponen sistem, gambaran dari fungsionalitas / kegunaan dan interfaceinterfacenya.

5. Listing kode program. Harus disertai komentar-komentar yang dapat menjelaskan

bagian-bagian program yang kompleks beserta alasan penggunaan metode pengkodean

tersebut. Apabila penamaan yang baik dan struktur pemrograman yang baik telah

digunakan, listing kode tersebut akan lebih mudah dipahami tanpa memerlukan

komentar tambahan.

6. Dokumen validasi. Menjelaskan bagaimana setiap program divalidasi dan kaitannya

dengan spesifikasi kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.

7. Panduan sistem maintenance, yang menjelaskan permasalahan-permasalahan yang
        telah diketahui dapat terjadi pada sistem. 
 























III. Kualitas Dokumen

Banyak sekali dokumentasi sistem komputer ditulis dengan kualitas yang rendah, yaitu sulit

dimengerti, out of date dan tidak lengkap. Kualitas dokumen merupakan hal yang sama pentingnya

dengan kualitas software. Tanpa adanya informasi bagaimana suatu software dapat digunakan atau

dipahami, kegunaan suatu software akan menurun. Untuk mendapatkan dokumentasi yang

berkualitas dibutuhkan komitmen pada desain dokumen, standar dan proses penjaminan kualitas.

Membuat dokumen yang baik tidak mudah dan murah, serta banyak software engineer yang

kesulitan untuk membuat dokumentasi yang berkualitas.


III.1. Struktur Dokumen

Struktur dokumen adalah suatu cara di mana materi dalam dokumen diorganisasikan dalam

bab-bab, sub bab – sub bab, dan sub sub bab – sub sub bab. Struktur dokumen memiliki dampak

yang besar dalam daya guna dokumen dan sangat penting untuk didesain terlebih dahulu dalam

pembuatan suatu dokumen. Sama seperti sistem software, kita harus mendesain struktur dokumen

sedemikian rupa sehingga bagian-bagian yang berbeda benar –benar independent. Sehingga setiap

bagian dapat dibaca sebagai item tunggal secara terpisah.

Struktur dokumen yang baik dan benar juga dapat memudahkan pembaca untuk mencari

informasi yang benar-benar diperlukan. Berdasarkan standar IEEE untuk user documentation,

struktur dokumentasi sebaiknya memiliki komponen-komponen antara lain :

a. Identifikasi data : data seperti judul dan identifier dapat mengidentifikasikan

dokumen secara unik.

b. Daftar isi : berisi nama bab/sub bab dan nomor halaman

c. Daftar Ilustrasi : berisi nomor ilustrasi dan nomor halamannya

d. Introduction/pengantar : menjelaskan tujuan dari dokumen dan ringkasan

singkat tentang isi dari dokumen

e. Informasi penggunaan dokumen : saran bagi berbagai macam pembaca tentang

bagaimana menggunakan dokumen secara efektif

f. Konsep operasi : penjelasan latarbelakang konseptual untuk menggunakan

software

g. Prosedur : petunjuk penggunaan software

h. Informasi perintah dalam software : penjelasan tiap perintah yang ada pada

software

i. Pesan kesalahan dan pemecahannya : penjelasan bagaimana suatu

error/kesalahan yang dapat terjadi pada program ditampilkan dan bagaimana

cara mengatasinya

j. Glossary : definisi dari penggunaan istilah khusus

k. Sumber informasi terkait : referensi ke dokumen lain yang dapat menyediakan

informasi tambahan

l. Fitur navigasi : fitur yang dapat digunakan pembaca lokasi yang sedang dibaca

dan bagaimana berpindah ke bagian lain dari dokumen

m. Index : daftar kata-kata kunci dan halaman dimana kata tersebut dipakai

n. Kemampuan pencarian : pada dokumen elektronik /digital , suatu cara mencari

kata yang digunakan dalam dokumen

Dari berbagai macam metode strukturisasi dokumen, ada pedoman minimal dalam struktur

dokumen yang sebaiknya diikuti :

1. Semua dokumen, tidak peduli seberapapun banyaknya, harus memiliki halaman

kover yang mengidentifikasikan proyek, nama dan jenis dokumen, pengarang,

tanggal pembuatan dokumen, informasi penjaminan kualitas, peruntukan dokumen

dan tingkat kerahasiaan dokumen.

2. Dokumen yang lebih dari beberapa halaman, harus dibagi menjadi bab-bab dan sub

bab. Memiliki daftar isi, menggunakan penomoran bab dan sub bab yang konsisten.

Setiap bab memiliki penomoran halaman terpisah, sehingga memudahkan apabila

ada perubahan di salah satu bab saja, tidak perlu melakukan perubahan nomor

halaman di keseluruhan dokumen.

3. Apabila dokumen memiliki banyak penjelasan detil, informasi referensi harus diberi

index.

4. Apabila dokumen diperuntukkan pembaca yang memungkinkan pengetahuannya

berbeda, glossary perlu ditambahkan untuk menjelaskan istilah-istilah teknis dan

akronim yang digunakan di dokumen.

Struktur dokumen sering kali ditentukan di awal dan dimasukkan dalam standar
dokumentasi. Hal ini memudahkan dalam konsistensi pembuatan dokumen dalam suatu proyek.



























III.2. Standar Dokumen

Standar dokumen merupakan dasar untuk melakukan penjaminan kualitas suatu dokumen.

Dokumen yang dibuat berdasarkan standar yang benar akan memiliki tampilan, struktur dan kualitas

yang konsisten. Standar yang digunakan pada proses dokumentasi adalah :


1. Standar proses. Mendefinisikan proses yang harus diikuti untuk menghasilkan dokumen

yang berkualitas tinggi.

2. Standar produk. Standar yang mengatur dokumen itu sendiri.

3. Standar pertukaran / interchange standards. Merupakan hal yang penting untuk dapat

bertukar dokumen melalui email dan menyimpannya dalam suatu database. Standar

pertukaran menjaga agar setiap dokumen dapat kompatibel.


III.2.1. Standar Proses

Standar proses mengatur pendekatan / metode yang harus dilakukan dalam membuat suatu

dokumen. Secara umum hal ini biasanya dengan menentukan software yang digunakan dalam

menulis suatu dokumen dan prosedur penjaminan kualitas yang dapat dilakukan untuk mengukur

kualitas dokumen yang dihasilkan.

Standar penjaminan kualitas dokumen harus fleksibel dan dapat mencakup semua tipe

dokumen yang ada dalam proyek. Dalam beberapa kasus memang tidak perlu diterapkan standar

penjaminan kualitas dokumen, seperti pada dokumen lembar kerja atau memo.


III.2.2. Standar Produk

Produk standar berlaku untuk semua dokumen yang diproduksi oleh pengembang

software. Dokumen harus memiliki tampilan yang konsisten, dan setiap jenis/kategori dokumen

harus memiliki struktur yang konsisten.

Beberapa standar yang seharusnya diperhatikan :


1. Document Identification standard

Proyek-proyek besar biasanya memproduksi sampai ribuan dokumen. Setiap

dokumen harus memiliki identifikasi yang unik yang mengikuti aturan yang ditetapkan

organisasi.


2. Document structure standard

Setiap kategori dokumen yang dihasilkan suatu organisasi harus memiliki struktur

yang tetap/konsisten yang telah ditetapkan. Termasuk didalam struktur dokumen adalah

penggunaan format penomoran halaman, header dan footer, penomoran bab dan sub-bab

dll.


3. Document presentation standards

Mengatur style tampilan dari dokumen, termasuk di dalamnya jenis huruf yang

digunakan, cover, pewarnaan, penggunaan logo dan nama perusahaan dll.


4. Document update standards

Dokumen dapat berubah dalam perkembangannya, cara yang konsisten dalam suatu

update harus diatur dalam suatu proses dokumentasi. Perubahan harus teridentifikasi dan

tercatat, penggunaan versi harus ada untuk mengetahui sejarah perubahan.


III.2.3. Interchange Standar

Standar pertukaran dokumen semakin penting seiring dengan semakin banyaknya

dokumentasi yang dibuat dalam format elektronik / digital selain dengan media cetak atau kertas.

Pembuatan dokumen elektronik menggunakan Adobe Portable Document Format (PDF) semakin

umum digunakan. Bagaimanapun juga, pertukaran dokumen antar anggota tim pengembang dalam

satu organisasi/perusahaan sering kali menggunakan format word processor umum ( Microsoft

Word atau Open Office Word).


Dengan asumsi penggunaan standar dari word processor atau graphic editor telah

ditentukan pada standar proses, yang ditentukan dalam standar pertukaran adalah konvensi /

kaidah-kaidah yang harus digunakan dalam penulisan dokumen menggunakan word processor atau

graphic editor tersebut. Seperti logo/simbol tertentu untuk menyatakan suatu hal, pembatasan

font, penggunaan style tertentu dalam word processor, dan penggunaan macro standar.


III.3. Gaya Penulisan

Secara umum, untuk menghasilkan dokumentasi yang berkualitas, beberapa pedoman

dalam gaya penulisan dokumen yang dapat diikuti adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan kalimat aktif

2. Penggunaan tata bahasa dan ejaan yang tepat

3. Kurangi kalimat-kalimat yang panjang

4. Kurangi paragraf yang panjang

5. Tidak bertele-tele

6. Gunakan dan definisikan istilah secara tepat

7. Ulangi penjelasan untuk hal yang rumit dengan bahasan yang berbeda

8. Gunakan judul bab dan sub bab

9. Menggunakan bullets/items dibanding penjelasan dengan kalimat

10. Tidak mereferensikan informasi hanya dengan nomer referensi saja


III.4.Dokumentasi On-Line

Saat ini sudah banyak ditemui pemberian dokumentasi online bersama-sama dengan

pelepasan suatu produk sistem/software. Dokumentasi online tersebut bisa dalam bentuk file ‘read

me’ yang berisi informasi terbatas dan sederhana, sampai dalam bentuk dokumentasi interaktif

berbasis hypertext yang menginformasikan secara lengkap segala sesuatu tentang software yang

bersangkutan. Yang paling umum dijumpai tentang dokumentasi online suatu software adalah

dalam bentuk sistem bantuan berbasis hypertext.


Keuntungan utama penggunaan dokumentasi online tentunya adalah dari sisi aksesibilitas /

kemudahan akses informasi. USER tidak perlu lagi mencari-cari dokumen yang tepat untuk mencari

informasi, menghilangkan kemungkinan mengambil dokumen yang tidak up-to-date, dan kalau ada

fasilitas pencarian bisa digunakan untuk menemukan informasi yang tepat dalam waktu yang cepat.

Bagaimanapun ada beberapa kerugian pada sistem dokumentasi hypertext sehingga

seharusnya mereka tidak sepenuhnya mengganti dokumen cetak, tetapi cukup sebagai pelengkap

dokument cetak. Antara lain karena pada sistem dokumentasi hypertext :

· Tidak memiliki kemudahan pembacaan, sehingga pembaca tidak gampang membaca

sepintas keseluruhan isi dokumen untuk mencari informasi yang dicari. Karena pembaca

sering kali mempunyai kesulitan untuk mengkateforikan / mengkarakterisasi informasi

yang mereka inginkan dari suatu dokumentasi, walaupun pada saat menemukannya

/membacanya mereka tahu bahwa informasi itulah yang mereka cari. Pembacaan

sepintas terhadap keseluruhan dokumentasi adalah mekanisme kunci untuk solusi

pembaca yang seperti ini, bahkan seringkali secara kebetulan pembaca juga menemukan

fasilitas lain dari software yang juga dapat mereka gunakan dengan cara pembacaan

sepintas tapi menyeluruh seperti ini.


· Menggunakan layar monitor / lcd, yang memiliki resolusi yang lebih rendah bila

dibandingkan dengan dokumentasi cetak/fisik. Pembaca juga seringkali merasakan

kesulitan dan cepat lelah bila membaca secara online.

· Pembaca sering kali ‘tersesat’ dalam sistem dokumentasi berbasis hypertext, tanpa ada

navigasi sistem yang jelas.

Oleh karena itu pada saat kita mendesain suatu dokumentasi online, harus memperhatikan

permasalahan-permasalahan tersebut di atas. Walaupun dokumentasi cetak dan online sama-sama

harus memperhatikan penulisan, desain yang untuk dokumentasi cetak dan online harus berbeda.

Karena perbedaan karakteristik yang dibutuhkan untuk dokumentasi cetak dan online, konversi

sederhana dari dokumen yang dibuat dalam word processor ke dalam bentuk HTML jarang sekali

langsung menghasilkan dokumentasi online berkualitas tinggi.




IV. Persiapan Dokumen

Persiapan Dokumen adalah suatu proses pembuatan dokumen dan proses pemformatan

dokumen tersebut untuk publikasi. Pada gambar 4 dapat dilihat proses persiapan dokumen yang

dibagi menjadi 3 tahap : pembuatan dokumen (document creation), penyempurnaan (polishing), dan

produksi (production).


 

















Gambar 4. Proses Persiapan Dokumen

Software word processing yang modern saat ini sudah banyak yg menyediakan perangkat

lengkap untuk menyelesaikan keseluruhan proses tersebut. Tetapi untuk menghasilkan kualitas

tertinggi dari suatu dokumen, sebaiknya kita tidak hanya menggunakan satu software saja untuk

menyelesaikan keseluruhan tahap dalam proses persiapan dokumen.

Tahap-tahap proses persiapan dokumen dibagi menjadi 3, yaitu :


1. Document creation. Merupakan masukan informasi awal pada dokumen. Bisa dilakukan

dengan menggunakan word processor, table and equation processor, drawing and art

packages.


2. Document polishing. Proses yang melakukan perbaikan dalam penulisan dan penampilan

suatu dokumen agar menjadi lebih mudah dimengerti dan dibaca. Melibatkan proses

perbaikan kesalahan tulis dan tata bahasa, pencarian frase-frase yang janggal, dan

penghapusan perulangan teks yang tidak perlu. Bisa dilakukan dengan software online

dictionaries, spelling checker, grammar and style checker.


3. Document production, merupakan proses yang mempersiapkan dokumen untuk siap

dicetak secara profesional.

Demikian, Semoga Bermanfaat